Catatan Redaksi:
Jembatan Digul yang terletak di Kampung Imsin yang telah berhasil dibangun Pemerintah menjadi sejarah tersendiri dalam perkembangan dan perubahan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Ini tak terbayangkan sebelumnya karena jauh sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan pemerintahan sebelumnya namun hal itu tak kunjung selesai kecuali dalam kepemimpinan Spei Yan Bidana sebagai kepala daerah dengan cara dan strategi akhirnya tuntas.
Jika waktu itu bisa diputar balik, maka kita bisa melihat Kembali bagaimana perjuangan awal kepemimpinan Spei Yan Bidana pada masa-masa itu hingga akhirnya berhasil jembatan dibangun seperti yang kita lihat saat ini. Banyak waktu, tenaga, biaya yang telah terkuras habis untuk bagaimana upaya ini bisa direspon pemerintah pusat. Itu alasannya mengapa kesuksesan terbesar ini menjadi catatan tersendiri bagi rakyat Pegunungan Bintang yang mengalami kesulitan dalam akses transportasi.
Spei Yan Bidana pada awal masa kepemimpinannya Bersama almarhum Piter Kalakmabin menaruh perhatian serius terhadap akses ini, hingga akhirnya berbuah manis. Berkat dukungan dari berbagai tokoh masyarakat dan kerja keras Dinas Pekerjaan umum sebagai pelaksana akhirnya sampai pada titik akhir peresmian. Kita patut berbangga bukan kepada pemerintah semata melainkan leluhur ikut berperan dalam perjuangan awal sampai akhirnya.
Seperti dalam spirit perubahan yang ada dalam dokumen visi pemerintahan, Spei Yan Bidana sebagai kepala daerah menaruh hal-hal prinsip dan mendasar terkait keinginan dan harapan besar rakyat akan adanya perubahan yang nyata. Semua ini dilakukan tanpa berhenti sejenak dan berhasil. Beberapa program dan target besar yang sangat fantastis antara lain soal pemenuhan akan Listrik, Pendidikan dengan membangun Kampus, membuka akses transportasi menjadi nyata hari ini. Bukankah ini adalah capaian yang nyata?
Hadir dalam acara akbar ini seluruh perangkat pemerintahan, TNI dan Polri serta unsur elemen rakyat dan pemuda yang melihat secara langsung bagaimana Tingkat keberhasilan itu dilihat dengan mata sendiri, tidak seperti pihak lain yang membangun opini penyesatan dalam pemerintahan ini.
“Berkat pertolongan Tuhan Yang Mahakuasa, serta alam dan leluhur Iwur, Awimbon, Kawor dan sekitarnya, saya secara resmi menandatangani prasasti peresmian jembatan Digul I”, begitu kata Spei Yan Bidana pada jumat 1 Maret 2024.
Sekilas jika kita membuka Kembali memori perjuangan ini, banyak kalangan sebetulnya menaruh keraguan terhadap rencana besar ini. Tetapi kemudian fakta hari ini membuktikan dan menepis semua keraguan itu.
Sekedar untuk diketahui Masyarakat luas dan umumnya di Indonesia, bahwa akses ini berhasil sekaligus telah membuka jalur ke Papua New Guinea, kemudian ke wilayah Selatan menghubungkan Iwur-Dewok-Boven Digoel dan bagian barat menghubungkan Iwur-Kawor-Awimbon dan akses ke utara Iwur-Kalomdol – Oksibil.
Bupati Spei juga menegaskan kedepan pihaknya akan mendorong Kementerian PUPR untuk membangun tiga pos lintas batas (PLBN) di pegunungan Bintang.
Pertimbangan lain yang dapat dipahami Masyarakat bahawanya terbukanya akses perhubungan seperti ini dengan sendirinya ekonomi Masyarakat akan tumbuh secara cepat. Selain itu juga kepentingan Pendidikan yang dilihat calon-calon mahasiswa dan Papua New Guinea yang memilih ke Universitas Okmin karena factor jarak yang dekat. Semua ini telah dibicarakan Bupati Spei saat melakukan kunjungan ke Port Moresby tahun kemarin.
Semua ini akhirnya dapat dilihat sebagai langkah percepatan Pembangunan yang nyata dan menjawab visi misi pemerintahan lima tahun Bupati Spei Yan Bidana. (*)