Ditulis oleh: Freni Lutrun*)
JAKARTA, OKMINTV.COM – Nama Ibukota negara baru yakni Nusantara mendapatkan banyak komentar hingga menjadi kontroversi bahkan nama Nusantara sempat menjadi trending topic di Twitter hingga masyarakat Malaysia ikut bersuara. Hal itu lantaran Indonesia disebut telah mengklaim Bahasa.
Awan Wafdan, seorang penulis asal Malaysia lewat akun Twitter eksekutor awan memberikan komentar. Ia mengatakan bahwa Indonesia dengan menggunakan kata Nusantara sebagai ibukota menjadi hanya milik Indonesia saja. Padahal menurutnya di Malaysia pun mengenal kata Nusantara.
Penulis itupun memaparkan perbedaan makna nusantara dalam kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa Melayu di Malaysia, dimana Nusantara dipahami sebagai kepulauan Melayu. Adapun ibukota negara Indonesia, Nusantara berada di daerah Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Dijelaskan, dengan Nusantara untuk ibukota baru dipilih lantaran sudah dikenal sejak dahulu dan mudah menggambarkan Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Disinilah Indonesia menunjukan kepada dunia bahwa benar-benar negaranya besar dan mampu bersaing secara global.
Konsep Presiden Jokowi, sejak awal ia telah menegaskan bahwa pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimankan bukan soal fisik bangunan megah dan lainnya, tetapi lebih kepada memperkuat Indonesia sebagai negara besar dan negara dengan banyak kepulauan yang harus lebih maju dan berkembang secara global.
“Ya udaranya sejuk, udara bersih sesuai yang kita impikan bahwa kita ingin sebuah ibuota yang Green, baik energinya, baik kendaraan listriknya, baik lingkungannya, udaranya semuanya bagus. Ini untuk masa depan Indonesia”, ungkap Presiden Jokowi di IKN pada 16 Agustus 2024 lalu.
Sementara tanggapan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengatakan, suasana IKN pagi ini Saya kira kita semua merasakan ya begini baik begitu. Ini harus diselesaikan secepatnya” kata Prabowo.
Dari sejumlah pernyataan Jokowi soal perpindahan Ibukota ini menjadi sorotan dunia Dimana Indonesia akan menjadi negara yang kuat, negara yang akan memiliki pengaruh politik besar kedepannya. (*)