Ditulis oleh: Redaksi Okmin TV
OKSIBIL – Spei Yan Bidana, salah satu tokoh politik sentral PDIP di Pegunungan Bintang kian menjadi perbincangan serius banyak elit-elit partai di Papua. Ia tampil sebagai politisi yang lahir dari Rahim seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kemudian terjun dalam dunia perpolitikan. Ternyata, dibalik semua kesuksesan itu, ada sosok seorang Perempuan hebat yang menopangnya dari belakang. Dia adalah S. Maria Apaseray, S.IP yang adalah Ketua PKK Kabupaten Pegunungan Bintang.
Semenjak perjuangan awal Spei Yan Bidana masuk sebagai calon bupati pada masa-masa itu, tentu saja kefiguran Spei Bidana yang selalu tampil di layar kaca dan jarang sekali figure Perempuan itu muncul sebagai orang yang menopangnya. Padahal, dalam politik, banyak orang-orang sukses selalu saja diukur dari dalam keluarganya. Istri berfikir tentang keluarga, mitra, sahabat kerja sang suami dengan doa. Demikianlah itu yang dipahami kehormatan dan kasih sayang berbarengan dalam Langkah-langah Politik Spei Yan Bidana.
Beberapa cacatan penting media ini, sosok Perempuan hebat S. Maria Apaseray mendukung suaminya dalam tugas-tugas tidak saja sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, tetapi melayani tamu, undangan, dan rekan-rekan politik termasuk Masyarakat umum. Sayangnya, yang dilakukan itu jarang sekali tampil di media.
Pada pilkada yang lalu, sewaktu perjuangan awal, Spei Yan Bidana berhasil meraih mayoritas suara paling banyak saat melawan Contan Otemka. Ini sebagai bukti bawah Spei Yan Bidana telah selesai dalam urusan keluarganya dan ingin mengabdikan diri ke rakyat. Sebuah kolaborasi antara sang Tokoh Politik dengan Wanita yang memberinya kekuatan, baik doa, tenaga, pikiran dan lainnya.
S. Maria Apaseray, S.IP, kemudian ikut mengambil peran besar dalam pemilu kemarin. Sebagai seorang istri pejabat, tentu komunikasi itu selalu dibangun sebagai bagian dari melakukan konsolidasi politik sang suamai. Akhirnya, hal itu terbukti, Ketika Spei Yan Bidana sebagai Ketua PDIP Papua Pegunungan memberikan sumbangsih besar terhadap pengisian kursi DPRD Provinsi maupun 8 kursi DPRD di Kabupaten Pegunungan Bintang. Bukankah semua ini karena dukungan sang istri yang menopangnya dalam doa, karya dan pengabdiannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK?.
Dalam konteks inilah, dapat dipahami bawah support dari sang istri bergitu tinggi hingga memasuki tahun politik di 2024 dengan pilkada serentak nantinya.
Bagi Spei Bidana, politik adalah seni mendapatkan kekuasaan, tetapi tidak sampai disitu, yang dimaksudkan disini adalah bagaimana menyatuhkan perbedaan pandangan politik di daerah terhadap sebuah cita-cinta besar membangun Pegunungan Bintang. Spei Bidana dan Istrinya sama-sama memainkan ritme yang begitu luar biasa.
Saat ini, Ketika Spei Yan Bidana akan masuk dalam periode kedua, tentu saja banyak hambatan itu muncul lagi sebagai sebuah tantangan baru. Meski demikian, ini belum selesai, sebab Konsep Spei Bidana tentang visi perubahannya masih harus dilanjutkan karena memang baru 3 tahun lebih saja ia memimpin daerah itu. Dengan keadaan politik dan frekwensi politik yang dinamis itu, selalu Nampak dan ceria kedua suami istri Bersama-sama. Ini jarang terjadi, sebab banyak pemimpin yang jatuh karena urusan dalam rumahnya belum selesai. Tetapi Spei dan sang istri jalan berirama dalam suka dan duka, dalam tantangan dan hambatannya.
Begitulah hebatnya ada sosok seorang Perempuan hebat terhadap kefiguran sang suami. Ini akan menjadi modal sekaligus menjadi Pelajaran penting kepada kita bahwa tidak mudah menjadi pemimpin hebat tanpa dukungan dari sang istri tercinta. YEPMUM
