Oleh. Freni Lutruntuhluy, S.Pd*)
Arus perubahan global sedang terjadi di depan mata. Semua manusia merasakan akibat dari perubahan itu sendiri. Tetapi, mereka yang bisa bertahan setiap dimensi perubahan selalu saja bagi yang menguasai ilmu, pengetahuan dan Perkembangan Teknologi.
Tulisan dengan judul “Bangkitnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Wilayah Papua Pegunungan” adalah sebuah refleksi kritis atas realitas kehidupan manusia Papua, khususnya di Pegunungan yang selama ini dalam pandangan orang lain (luar Papua) tertinggal dari berbagai aspek kehidupan. Anggapan ini tentu saja tidak lagi relevan atau dialamatkan kepada saudara/I kita di wilayah ini karena ada gebrakan perubahan sedang terjadi begitu cepat disana yang dihasilkan oleh para pemikir dan pemimpin-pemimpin mereka baik di Provinsi maupun di Kabupaten.
Beberapa alasan mendasar mengapa argumentasi ini ada? Pertama Adalah bahwa wilayah Papua Pegunungan ini termasuk daerah yang mempertahankan karakteristik asli kebudayaan, sekaligus ada perpaduan antara sains, teknologi dan upaya pengusaan terhadap bahasa.
Ambil contoh di lokasi kampung Siminbuk, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, telah dibangun Kampus Universitas Okmin Papua, salah satu ciri khas Perguruan Tinggi Swasta yang saat ini mereka mengedepankan kearifan local, budaya dan kampus itu akan menjadi laboratorium alam di tanah Papua. Mengapa menjadi laboratorim alam ? Hal ini tentu berkaitan dengan seluruh sumber daya alam yang dimiliki orang Papua dan bagaimana tangan manusia yang jujur mampu mengolahnya untuk keberlanjutan generasi Papua kedepannya. Ini Adalah terobosan fundamental pertama kali di Papua Pegunungan khususnya di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Untuk anda ketahui, Universitas Okmin Papua saat ini telah berhasil meraih akreditasi BAIK (B) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kualitas pendidikan, tetapi juga komitmen dalam meningkatkan standar akademik, fasilitas, dan layanan yang tersedia bagi seluruh civitas akademika.
Dengan diraihnya akreditasi ini, Universitas Okmin Papua berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dalam segala aspek, baik dalam hal kurikulum, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat. Mereka terus berupaya menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional dan global. Akreditasi yang telah diraih menjadi langkah Universitas Okmin Papua melanjutkan perjalanan panjangnya dalam mencetak lulusan-lulusan yang berintegritas, berkualitas, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
OKMIN berasal dari kata OK dan MIN. OK artinya Sungai atau air. MIN berarti Pemilik. Sebagai UNIVERSITAS, OKMIN berarti universitas yang menjadi sumber kehidupan bagi semua orang yang haus akan pendidikan atau pengetahuan.
Pendekatan lain yang terbilang brilian adalah penguasaan terhadap bahasa misalkan dengan mendukung Penerbitan Kamus TOK PISIN yang ditulis oleh seorang Ibu rumah Tangga Yuliana B. Rumaseb. Langkah Kampus Okmin mendukung penerbitan ini merupakan satu titik star yang terbilang cepat, dimana ada upaya penguasaan bahasa dengan kamus Tok Pisin itu. Hal ini juga sekaligus upaya membangun jalur komunikasi global melalui kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan, lintas kultur dan budaya Papua-Melanesia sampai ke wilayah Pasifik. Bukankah ini yang disebutkan sebagai salah satu gebrakan cepat wilayah Papua Pegunungan dalam membuka keterisolasian informasi dan lainnya.

Untuk anda ketahui dan sebagai Gambaran bahwa Tok Pisin ini adalah Bahasa Pidgin Papua Nugini (PNG) dan merupakan Bahasa nasional di negara itu, tetapi juga digunakan di negari-negara Pasifik Selatan dan juga di perbatasan Papua Nugini – Indonesia. Jika manusia Papua Pegunungan mulai memahami secara utuh atau lengkap isi Kamus Tok Pisin ini, maka hal itu mempercepat Pembangunan Pendidikan, komunikasi Politik dalam dan luar negeri serta mempercepat Komuniktasi lintas budaya antara Indonesia – PNG dan negara-negara Pasifik Selatan. Inilah yang dikatakan “Bangkitnya Sumber Daya Manusia di Wilayah Papua Pegunungan”.
Salah satu karya besar yang dilakukan Bupati Spei Yan Bidana dalam bidang Pendidikan pada tahun 2025 ini Adalah mencetak dua sosok Doktor orang asli Pegunungan Bintang, Pdt. Dr. Anselmus Taplo, S.Th., M.Pd.K dan Dr. Yumius Taplo, S.Pd., M.Pd. sebuah mimpi yang menjadi nyata dalam kurun waktu 1 periode lebih kepemimpinannya.
Dengan fakta dan data yang telah nyata tersebut, Papua Pegunungan, dengan kehadiran Universitas Okmin Papua akan menjadi salah satu penyumbang terbaik SDM Papua Pegunungan Kedepannya.
Sekedar untuk kita ketahui, bahwa dimata pemerintah pusat, Universitas Okmin Papua ini menjadi nilai tawar yang begitu tinggi. Mengapa demikian? Karena memang negara melihat kehadiran Kampus ini menjadi sangat strategis bila dipikirkan dalam banyak aspek. Itu sebabnya mengapa ada keinginan Pemerintah untuk mengambilalih Kampus tersebut menjadi salah satu perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Papua Pegunungan.
Meski mendapat tawaran seperti itu, tentu saja pendiri kampus ini tidak secara langsung menerima permintaan ini, karena bisa jadi tidak sesuai dengan visi awal menghadirkan Universitas Okmin di tanah Papua. Inilah sisi lain yang anda bisa pikirkan bagaimana pentingnya peran Universitas Okmin Papua ditengah situasi Pembangunan di tanah Papua, atau pertimbangan geopolitik wilayah Melanesia yang saat ini menjadi andalan Kampus tersebut.
Sisi lain yang kita lihat bahwa Universitas Okmin Papua saat ini tidak saja menjadi kampus bagi anak-anak Papua saja, melainkan negara tetangga Papua Nugini. Terbukanya jalur akses Pendidikan ke PNG ini tentu saja menjadi posisi tawar yang strategis jika negara memahami hal itu. Saat ini, Kampus Okmin menjadi salah satu andalan anak-anak Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Nugini. Terima kasih. YEPMUM















