Memahami Doa Berkat Dari Tiga Uskup Untuk Umat di Pegunungan Bintang

BUDAYA622 Views

Ditulis Oleh. Freni Lutruntuhluy*)

Momentum Syukur memperingati 100 tahun kehadiran Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lusia di Dekenat Pegunungan Bintang tahun 2025 ini memberi semangat baru, motivasi dan berkat yang luar biasa tidak saja kepada Umat Katolik, tetapi rakyat pada umumnya. Doa berkat dari ketiga Uskup ini juga dipahami sebagai isyarat bahwa Pegunungan Bintang benar-benar diberkati karena langkah dan terobosan Pembangunan yang terjadi sebagai bagian dari campur tangan Tuhan yang perlu disyukuri.

banner 336x280

Jika dipahami dalam frame berfikir kemanusiaan kita, Kedatangan tiga Uskup, Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Pr, Uskup Keuskupan Timika Mgr. Bernardus Bofitwos Boru, OSA, dan Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM ini sebetulnya sekaligus memberi Syukur atas apa yang dibuat Pemimpin di Daerah pegunungan Bintang selama satu periode lebih lamanya.

Penulis beranggapan bahwa barangkali tulisan ini oleh sebagian kalangan mungkin belum menerimanya karena bisa saja berbeda pandangan politik tentang visi Pegunungan Bintang, ya bisa saja seperti itu, tetapi kita harus berani berkata jujur dan melakukan perbandingan kepemimpinan sebelumnya, maka tentu saja periode ini memiliki banyak dampak yang jauh lebih fundamental. Ini adalah catatan sejarah yang tidak pernah hilang dari ingatan rakyat dan Umat.

Ketiga Uskup yang datang, Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Pr, Uskup Keuskupan Timika Mgr. Bernardus Bofitwos Boru, OSA, dan Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. Ketiganya didampingi para pimpinan dan anggota Kongregasi KSFL Indonesia. (foto-Siwarweng.com)

Kalau kita menyebut misalkan adanya Pembangunan Universitas Okmin Papua, Upaya membuka akses dan fasilitas penerbangan, percepatan akses jalur transportasi darat yang sedang berjalan, hadirnya dua figure terbaik menyandang Gelar Doktor, dan sejumlah gebrakan lainnya merupakan rangkaian kesuksesan yang telah terbukti janji-janji pemimpin kita. Meskipun, dalam politik bisa saja ada yang belum menerima buah dari “tangan dingin Spei Yan Bidana” ini. for me it’s not a problem.

Kembali pada momentum kedatangan tiga bapak Uskup kita, banyak orang kemudian menyadari bahwa ini merupakan keseluruhan dari apa yang diharapkan umat dan rakyat. Fakta-fakta dan realitas kehidupan umat Pegunungan Bintang yang selama ini membentuk “opini miring” tentang daerah, akhirnya harus berakhir dari kedatangan sang pemimpin umat. Inilah Gambaran bahwa langkah demi Langkah perubahan sedang terjadi dan membawa rakyat dalam kerangka berfikir yang lebih maju.

Misa Syukur memperingati 100 tahun kehadiran Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lusia (KSFL). (foto-siwarwen.com)

Spei Yan Bidana selaku pemimpin daerah sekaligus tokoh Politik di Papua Pegunungan ini mengatakan rakyat dan umat merasa bersyukur kepada Tuhan atas peristiwa Sejarah yang terjadi hari ini.

“Rahmat dan kasih Tuhanlah yang mengantar ketiga bapak Uskup datang ke tengah-tengah kita di Pegunungan Bintang. Ini bukan hal biasa, tetapi tanda cinta Tuhan bagi umat-Nya di tanah ini,” tambah Bupati Spey.

Hal lain yang menarik yang dapat dikaitan dalam momentum ini adalah pada 24 Oktober kemarin, Universitas Okmin Papua memberi dukungan penuh terhadap penerbitan satu buah Kamus “TOK PISIN” hasil karya Intelektual ibu Yuliana B Rumaseb. Bagi orang lain pasti bertanya apa yang dapat dipahami dari kehadiran karya Intelektual yang luar biasa bagi anak-anak Pegunungan Bintang? Jawabannya ini tentang kemajuan dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang selama ini didukung penuh Kepemimpinan Bupati Spei Yan Bidana. Kamus TOK PISIN sebagai satu-satunya vondasi Intelektual (sumber pengetahuan) yang kuat untuk bagaimana anak-anak Pegunungan Bintang bergaul dalam percaturan global melalui wilayah Melanesia dan Pasifik Selatan.

Satu contoh yang dilakukan kemarin misalkan pemberian buku-buku bacaan oleh Bupati Spei kepada anak-anak Mahasiswa Universitas Okmin adalah sebuah harapan besar Pemimpin di daerah terhadap kemajuan SDM. Inilah rangkain atau bingkai memahami Pegunungan Bintang yang di doakan Ketiga Uskup pada momentum Syukur memperingati 100 tahun kehadiran Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lusia.

Demikian catatan ini kami sampaikan memberi Gambaran kepada kita bahwa umat Tuhan dan rakyat berjalan bersama dalam dimensi religi yang kuat, dan tentunya untuk kebaikan Pegunungan Bintang kedepan. YEPMUM

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *