Pentingnya Kerjasama BLK dan Modal Usaha Bagi Penggungsi Asal Sumba di Bima

JAKARTA – Okmintv.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemda Sumba Barat Daya (SBB) diminta untuk melakukan kerjasama dengan balai latihan kerja atau pemberian modal bagi penggungsi asal Sumba di NTB yang hingga saat ini belum sempat kembali ke daerah asal mereka di Sumba.

Demikian hal ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Lembaga Hukum dan Ham Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia, Gabriel Goa merespons ada keinginan warga asal tana Humba yang saat ini mengungsi di Dinsos Kabupaten Bima, NTT.  

banner 336x280
Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia, Gabriel Goa. (ft-ist)

“Mereka menggungsi adalah langkah bijak untuk menghindari konflik horisontal pasca main hukum sendiri warga Bima. Dampaknya trauma psikologis warga tanah Humba di Bima karena ulah satu orang. Sayang sekali bukannya diproses hukum tetapi massa melakukan tindakan anarkis. Lebih bijak mereka difasilitasi dengan BLK seperti di BLK Don Bosco dan Sekolah Hotel Sumba dengan modal agar mereka bisa bekerja”,  kata Gabriel di Jakarta pada Senin (20/01/25).

Dalam kasus ini beberapa point penting disampaikan Padma Indonesia pertama, mendukung dan menghargai keinginan Pengungsi Warga Tana Humba yang mayoritas asal SBD untuk difasilitasi negara dalam hal ini Kemensos, Pemprov NTT bekerjasama Pemprov NTB dengan Pemkab SBD, Sumba Barat dan Pemkab Bima kembali ke Tana Humba.

Kedua, membantu para pengungsi asal Tana Humba untuk dibekali pelatihan dan modal usaha karena mereka kehilangan mata pencaharian dan tidak terjebak bujuk rayu mafiosi Perdagangan Orang ke Negeri Jiran.

Ketiga, Pemprov NTT bersama Pemkab Sumba Barat dan Pemkab Sumba Barat Daya bisa bekerjasama dengan BLK Don Bosco dan Sekolah Hotel Sumba untuk memberikan pelatihan ketrampilan dan modal usaha untuk kelanjutan masa depan mereka di Tana Humba.

(tim-red)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *