JAYAPURA – Sepekan terakhir, suhu politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di seluruh Indonesia kian memanas, seiring dengan dimulainya tahapan pendaftaran para bakal calon kepala daerah (gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota). Semua calon pemimpin bersama gerbong partainya sedang berjibaku merebut rekomendasi partai guna mendapatkan rekomendasi sebagai tiket untuk maju bertarung.
Di masa ini, tidak mengherankan jika perilaku politik para politisi yang menjadi calon incumbent atau petahana yang hendak maju di periode kedua adalah memborong partai. Tentunya dengan mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Praktik ini bertujuan menjegal langkah lawan politik yang bakal maju melawannya dan berharap ia cukup berhadapan dengan kotak kosong.
Tetapi hal ini tidak berlaku bagi seorang politisi PDI Perjuangan, Spei Yan Bidana, ST,M.Si. Pria kelahiran 22 Maret 1977 yang saat ini menjabat Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan ini menegaskan, dirinya tidak akan memborong partai banyak-banyak untuk maju bertarung menuju periode kedua.
Bahkan, Spei dengan tangan terbuka memberi kesempatan kepada semua kader terbaik di Bumi Okmin untuk maju berkompetisi dan bersaing secara sehat bersama dengan dirinya pada Pilkada, 27 November 2024 mendatang.
“Dengan perolehan kursi sebanyak 8, kami di PDI Perjuangan sebenarnya bisa maju sendiri tanpa koalisi. Tetapi membangun Pegunungan Bintang ini perlu kerja sama dengan partai lain. Jadi saya mendaftar juga di tiga partai lain yang masing-masing hanya 1 kursi yakni PKN, HANURA dan rencananya PERINDO juga,” tutur Spei Yan Bidana usai pendaftaran di Sekretariat DPD Partai HANURA Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu, 11 Mei 2024 di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Menurut Spei Bidana, politik adalah jembatan untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat. Dan untuk menggapai itu, harus melalui demokrasi yang sehat dan berkualitas dalam pagelaran Pilkada yang damai dan jauh dari konflik yang mengorbankan rakyat pendukung.
Oleh karena, sejak awal dirinya meninggalkan dunia birokrasi dan terjun ke dunia politik, ia sudah berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat di Pegubin. Caranya ialah menyiapkan kader-kader terbaik di internal partai dan juga memberi kesempatan kepada para kader partai lain siap maju berkompetisi secara sehat di ajang Pilkada Serentak 2024 ini.
“Saya berharap, idealnya minimal ada 3 pasang yang akan maju bersaing sama-sama. Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai ajang berkompetensi untuk menguji kemampuan di bidang pemerintahan, bidang sosial ekonomi, dan pelayanan kemasyarakatan. Jangan membangun isu hoax dan narasi provokatif untuk saling serang, tapi mengedepankan gagasan dan strategi membangun Pegunungan Bintang ke depan. Ini sangat penting sebagai pendidikan politik bagi masyarakat,” tutur mantan Kepala Bappeda Pegubin ini.
Spei yang juga saat ini menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua Pegunungan menambahkan, politik pengkaderan sedang ia jalankan di Pegubin. Ia mengaku bangga karena telah berhasil meloloskan 8 anak muda Pegubin yang duduk di DPRD tahun ini. Baginya, anak muda Pegubin adalah aset bangsa yang harus terus diberi ruang dalam pemerintahan dan politik.
“Ini juga menjadi alasan, kenapa saya memilih Arnold Nam, kader muda PDIP sebagai calon wakil bupati saya. Sehingga ke depan akan lahir kader-kader yang siap melanjutkan kerja saya memajukan Pegunungan Bintang. Sekali lagi saya ajak seluruh masyarakat Pegunungan Bintang, mari kita bersatu, jaga keamanan dan ketertiban, dan silahkan mendukung serta memilih para calon yang akan maju dan mendapatkan partai. Politik hanya lima tahun sekali, tetapi persaudaraan dan kekeluargaan kita sebagai orang Pegunungan Bintang tetap selamanya,” tutup lulusan Universitas Gadjah Madah ini. (Gusty Masan Raya)